Gewe Mapping Drone
Drone mapping adalah :
Pemetaan Menggunakan Drone – Pemetaan Menggunakan Drone adalah sebuah aktivitas untuk mendapatkan sebuah peta wilayah dengan gambar yang dihasilkan oleh drone (Fotogrametri). Pemetaan menggunakan drone mulai populer pada semester kedua tahun 2016, sampai hari ini drone menjadi populer di kalangan para mapper.
Fotogrametri adalah suatu metode pemetaan objek-objek / ruang dipermukaan bumi (geo-spasial) yang menggunakan foto udara sebagai media. Dimana dilakukan penafsiran objek dan pengukuran geometri untuk selanjutnya dihasilkan peta garis, peta digital maupun peta foto.
Proses ini menghasilkan Peta Orthophoto Mosaic (mapping foto). Produk ini masih dapat dikembangkan lagi menjadi Peta Garis / Peta Topografi yang detail dengan skala yang diinginkan.Gewe Mapping Center
Bergerak dibidang pemetaan wilayah / lahan menggunakan Drone dengan harga yang terjangkau,
kami siap melayani anda untuk pemetaan wilayah / lahan di seluruh Indonesia.
Kami Melayani:
1. Foto Udara (Drone)
2. Peta Foto Udara
3. Peta Foto Kontur
4. Peta Tutupan Lahan
5. Peta Kelerengan
6. Uji Topologi
7. Video Peta 3D
8. Data DTM, DEM
*sesuai paket yang diambil
PETA FOTO UDARA
Foto atau peta foto udara adalah Peta didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan udara tertentu. Sebagai gambaran pada foto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang dimaksud dengan tegaknya foto adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi (toleransi <3o), sedangkan yang disebut dengan foto miring sekali pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf, 1974).
•Dari peta ini saya mendapatkan informasi mengenai jarak, luas dan titik koordinat suatu tempat. Yang berfungsi untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di peta, mengetahui kondisi lingkungan. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat.
•Proses pengolahan : Pengambilan data foto udara menggunakan Drone dengan menggunakan Pix4D Capture, Hasil dari pengambilan foto diolah dengan agisoft
•Dengan proses sebagai berikut:
•Align photos, Build dense clouds, Build mesh, Build Texture, Build Tiled Model, Build DEM, Build Orthomosaic
PETA KONTUR
Garis kontur atau kontur suatu fungsi dua variabel ialah kurva di mana fungsi tersebut memiliki nilai konstan. Dalam kartografi, garisan kontur menyambungkan titik-titik dengan lantai tinggi yang sama di atas suatu lantai tertentu, seperti permukaan laut rata-rata. Peta kontur ialah peta yang berilustrasi garis kontur, contohnya peta topografi. Selang kontur adalah perbedaan ketinggian di antara dua garis kontur yang berturutan.
•Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan onformasi relief, baik secara relative, maupun secara absolute. Dari peta ini saya mendapatkan informasi mengenai keadaan permukaan tanah suatu tempat. Yang berfungsi untuk memperhatikan naik turunnya keadaan tanah.
Proses pengolahan :
Tutupan lahan adalah kondisi kenampakan biofisik permukaan bumi yang diamati. Penggunaan lahan adalah pengaturan, kegiatan dan input terhadap jenis tutupan lahan tertentu untuk menghasilkan sesuatu, mengubah atau mempertahankannya. Analisis akan lebih efektif jika data yang dihasilkan dari kedua istilah tersebut digabungkan karena memungkin mendeteksi lokasi perubahan terjadi, perubahan tipe dan bagaimana suatu lahan berubah (Jansen dan Gregorio, 2002).
Badan Standardisasi Nasional menerbitkan SNI nomor 7645:2010 tentang Klasifikasi Penutup Lahan dan SNI Nomor SNI 19-6728.3-2002 yang menyusun klasifikasi penggunaan lahan sebagaimana disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4. Penggunaan lahan di Indonesia dikelompokkan dalam 3 kriteria yakni: (1) jenis penggunaan (2) Status penguasaan yang mengacu kepada UU Pokok Agraria No.5 Tahun 1960, dan (3) Pola ruang mengacu kepada Kepres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
•Penutupan lahan dapat pula berarti tutupan biofisik pada permukaan bumi yang dapat diamati dan merupakan hasil pengaturan, aktifitas, dan perlakukan manusia yang dilakukan pada jenis penutupan lahan tertentu untuk melakukan kegiatan produksi, perubahan, ataupun perawatan pada areal tersebut (SNI 7645, 2010)
•Fungsi dari tutupan lahan yaitu Mengetahui dinamika perkembangan hutan, Perencanaan dan pengembangan suatu daerah, Untuk menentukan banyaknya suatu wilayah yang merupakan suatu hutan, lahan basah, daerah pertanian dan lainnya.
•Proses pengolahan : Digitasi on screen, Membuat polygon terluar, Digitasi area terluas, kemudian potong polygon – polygon kecil, Uji topology (gap dan overlap), Peta penutupan lahan, Luas harus sama dengan peta lereng
Komentar
Posting Komentar